Al-Quran

Listen to Quran

Sabtu, 30 Oktober 2010

menjaga lidah

MEMELIHARA LISAN (LIDAH)

Seharusnya bagi setiap orang yang sudah mukallaf memelihara lidahnya dari setiap kata, kecuali kata atau ucapan yang jelas ada gunanya.Kapan
ditemukan bahwa berkata-kata atau berdiam diri sama saja manfaatnya maka disunatkan untuk tidak berbicara.Sebab kadang-kadang ucapan yang mubah itu tidak dapat direm (distop), sampai melewati batasnya sehingga menjadi ucapan yang makruh atau haram.

Allah berfirman:

*Tiada suatu kata pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir ( Surat Qof (50) : ayat 18 )

*Sesungguhnya Tuhanmu benar-beanr mengawasi ( Surat Al Fajr (89) : ayat 14)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. :

*Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah
(bila berkata) berkata yang baik atau diam saja. ( Riwayat Bukhari dan Muslim )

Dari Abu Musa Al Asy'ari, ia berkata
 


*Aku bertanya kepada Rasulullah saw., ? wahai Rasulullah, siapa diantara
kaum muslimin yang paling afdhol?? Rasulullah bersabda (menjawab), ?Orang
yang dapat memelihara tangan dan lidahnya?. (Riwayat Bukhari dan Muslim )

Dari Sahl bin Sa'ad ra. dari Rasulullah saw. :

*Barangsiapa dapat memelihara sesuatu yang ada antara dua tulang rahangnya
(yakni mulut) dan sesuatu yang ada antara dua kakinya (yakni kehormatannya)
karena (syari'at yang) ku(bawa) niscaya baginya kujamin masuk sorga.
(Riwayat Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya ia mendengar Nabi saw. :

*Sesungguhnya seorang hamba (Allah) yang asal bicara tanpa dipikirkan baik
buruknya, dapat tergelincir ke jurang neraka yang dalamnya lebih dari jarak
antara masyrik dengan maghrib. (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. , dari Nabi saw. :

*Sesungguhnya seorang hamba yang berbicara dengan kalimat yang mendapat
ridho dari Allah, (walaupun) tidak dianggapnya berarti apa yang
diutarakannya itu, Alloh akan mengangkatnya beberapa derajat sebab
ucapannya itu.dan sesungguhnya seorang hamba yang berbicara dengan kalimat
yang dimurkai Allah Ta'ala (walaupun) tidak diutarakannya dengan suatu
maksud yang berarti, Allah akan menurunkannya ke jahannam dengan sebab
ucapannya itu.(Riwayat Bukhari)

Dari Sufyan bin Abdullah ra. Ia berkata:

*Aku berkata (kepada Rasulullah), "Wahai Rasulullah beritahukan kepadaku
suatu perkara yang harus kupegang selalu". Ia bersabda, "Ucapkanlah,
Rabbiyallaah, (Tuhanku adalah Allah), kemudian istiqomah (pertahankalah)
pendirian itu".
Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, apakah yang sangat ditakutkan bagiku
?" Maka Rasulullah saw. Mengambil lidahnya sendiri kemudian ia bersabda,
"Inilah dia". (Riwayat Tirmidzi, An Nasa?I dan Ibnu Majah, Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda:

*Jangan banyak berbicara selain dari mengingat (dzikir) kepada Alloh.Sebab
banyak bicara selain dari menyebut nama Allah (dzikrullah) mengeraskan
hati.Dan sesungguhnya orang yang jauh dari Allah Ta'ala ialah (orang yang
berhati keras). (Riwayat Tirmidzi)

Dari Abu Said Al Khudri ra. dari Nabi saw. :

*Apabila anak Adam (seorang manusia) sudah berada pada waktu pagi, -karena
semua anggota badan menganggap lidah sebagai anggota yang hina-, maka
mereka berkata kepadanya: -(wahai lidah) taqwalah kepada Allah (selama kau)
berada pada kami, karena kami hanya mendapat akibat daripadamu.Jika kamu
lurus kamipun menjadi lurus dan jika kamu bengkok kami pun menjadi bengkok.
(Riwayat Tirmidzi)